Powered By Blogger

Senin, 17 Oktober 2011

Bakteri Menguntungkan


1.    Bakteri Nitrifikasi Nitrosomonas dan Nitrobacter
Menurut Ward (1996), bakteri nitrifikasi adalah termasuk kelompok kemoautotrof yang tumbuh dengan memanfaatkan senyawa nitrogen anorganik. Banyak spesies bakteri ini memiliki sistem membran internal dimana terdapat enzim kunci dalam proses nitrifikasi. Enzim tersebut antara lain ammonia monooksigenase (mengoksidasi ammonia menjadi hidroksilamin) dan nitrit oksireduktase (mengoksidasi nitrit menjadi nitrat).
klasifikasi bakteri nitrifikasi : (Holt et.al, 1994)
Kingdom : Prokariotae
Divisi : Bacteria
Famili : Nitrobacteraceae
Genus : Nitrosomonas dan Nitrobacter
 




Nitrosomonas
Bakteri nitrifikasi tersebar di tanah dan air. Ditemukan dalam lingkungan yang terdapat ammonia (daerah banyak terjadi dekomposisi protein/saluran air buangan). Nitrifikasi secara alami merupakan hasil proses aktivitas dari dua kelompok organisme, yaitu kelompok bakteri nitratasi dan nitritasi. Aktivitas kedua kelompok bakteri tersebut adalah sebagai berikut (Ward, 1996).
Bakteri nitritasi (genus Nitrosomonas)
1. NH3 + O2 + 2e- + 2H+ → NH2OH + H2O
2. NH2OH + H2O + 1/2 O2 → NO2- +2 H2O + H+
Bakteri nitratasi (genus Nitrobacter)
NO2- + 1/2 O2 → NO3-
       Bakteri nitrifikasi memiliki sebuah kondisi agar dapat melakukan proses kimia di atas dengan optimal. Beberapa kondisi tersebut antara lain (Suzuki et.al., 1974) :
a.    DO (Dissolved Oxygen) : Bakteri nitrifikasi memerlukan oksigen dalam proses metabolismenya. Setiap miligram nitrogen dalam jalur nitrifikasi (dari ammonia sampai berakhir dalam bentuk nitrat) bakteri ini memerlukan kurang lebih 4,5 mg oksigen terlarut untuk sebagai penyeimbang elektron dari substrat bernitrogen.
b.    pH : pH optimal untuk bakteri nitrifikasi adalah antara 7,5 – 8,5. Pada suatu saat setelah aklimasi pH, akan sangat baik jika pH dapat dipertahankan stabil.
c.    Suhu (T) : bakteri nitrifikasi dapat tumbuh optimal antara suhu 20 sampai 30°C. Jika temperatur menurun maka aktivitas metabolisme bakteri akan menurun. Pada suhu di atas 350C bakteri mulai mengalami stres, hal ini diperkirakan karena enzim yang rusak akibat tingginya suhu tersebut.
d.   Cahaya : bakteri ini sensitif akan kehadiran cahaya yang mendekati spektrum ultraviolet. Penyebab pastinya belum diketahui, namun diperkirakan terdapat hubungan antara superoksida radikal yang diproduksi menghambat membran oksigen.
e.    Konsentrasi nitrit – nitrogen : kebutuhan sumber nitrogen terendah menunjukan angka 0,1 mg/L bakteri ini dapat tumbuh.

2.    Bakteri nitrogen
Bakteri nitrogen adalah bakteri yang mampu mengikat nitrogen bebas dari udara dan mengubahnya menjadi suatu senyawa yang dapat diserap oleh tumbuhan. Karena kemampuannya mengikat nitrogen di udara, bakteri-bakteri tersebut berpengaruh terhadap nilai ekonomi tanah pertanian.
Kelompok bakteri ini ada yang hidup bebas maupun simbiosis. Bakteri nitrogen yang hidup bebas yaitu Azotobacter chroococcum, Clostridium pasteurianum, dan Rhodospirillum rubrum. Bakteri nitrogen yang hidup bersimbiosis dengan tanaman polong-polongan yaitu Rhizobium leguminosarum, yang hidup dalam akar membentuk nodul atau bintil-bintil akar. Tumbuhan yang bersimbiosis dengan Rhizobium banyak digunakan sebagai pupuk hijau seperti Crotalaria, Tephrosia, dan Indigofera.
Akar tanaman polong-polongan tersebut menyediakan karbohidrat dan senyawa lain bagi bakteri melalui kemampuannya mengikat nitrogen bagi akar. Jika bakteri dipisahkan dari inangnya (akar), maka tidak dapat mengikat nitrogen sama sekali atau hanya dapat mengikat nitrogen sedikit sekali. Bintil-bintil akar melepaskan senyawa nitrogen organik ke dalam tanah tempat tanaman polong hidup. Dengan demikian terjadi penambahan nitrogen yang dapat menambah kesuburan tanah.
3.    Bakteri  menguntungkan dalam saluran pencernaan.
Bakteri-bakteri ini berguna dalam proses pembusukan makanan dan proses fermentasi yang nantinya menghasilkan asam lemak bebas bagi kesehatan usus. Beberapa jenis bakteri ada yang bersifat menguntngkan didalam saluran pencernaan manusia diantaranya :
a.    Lactobacilus acidophilus
b.    Bifidobacterium bifidum
c.    Bifidobacterium langum
d.    Saccharomyces boulardii
e.    Lactobacilus casei

 




 Lactobacillus casei
Lactobacillus casei adalah genus bakteri gram-positif, anaerobik fakultatif atau mikroaerofilik. Genus bakteri ini membentuk sebagian besar dari kelompok bakteri asam laktat, dinamakan demikian karena kebanyakan anggotanya dapat merubah laktosa dan gula lainnya menjadi asam laktat. Kebanyakan dari bakteri ini umum dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Dalam manusia, bakteri ini dapat ditemukan di dalam vagina dan sistem pencernaan, dimana mereka bersimbiosis dan merupakan sebagian kecil dari flora usus. Banyak spesies dari  Lactobacillus memiliki kemampuan membusukkan materi tanaman yang sangat baik. Produksi asam laktatnya membuat lingkungannya bersifat asam dan mengganggu pertumbuhan beberapa bakteri merugikan.
f.      Entamoeba coli
Bakteri Entamoeba coli hidup di kolon (usus besar) manusia, berfungsi membantu membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin B12, dan vitamin K yang penting dalam proses pembekuan darah. Dalam organ pencernaan berbagai hewan ternak dan kuda, bakteri anaerobik membantu mencernakan selusosa rumput menjadi zat yang lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh dinding usus.



4.    Bakteri fermentasi
Beberapa makanan hasil fermentasi dan mikroorganisme yang berperan:
5.    Bakteri penghasil antibiotik
Antibiotik merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan mempunyai daya hambat terhadap kegiatan mikroorganisme lain. Beberapa bakteri yang menghasilkan antibiotik adalah:
a.    Bacillus brevis, menghasilkan terotrisin 
b.    Bacillus polymyxa, menghasilkan polimixin 
c.    Bacillus subtilis, menghasilkan basitrasin.




Bacillus subtilis
Bakteri ini adalah jenis bakteri yang umum ditemukan di tanah, air, udara dan materi tumbuhan yang terdekomposisi. Termasuk kelompok bakteri gram positif, aerobik, mampu membentuk endospora. B. subtilis memiliki kemampuan memproduksi antibiotik dalam bentuk lipopeptida, salah satunya adalah iturin. Iturin membantu B. subtilis berkompetisi dengan mikroorganisme lain dengan cara membunuh mikroorganisme lain atau menurunkan tingkat pertumbuhannya. Iturin juga memiliki aktivitas fungisida terhadap pathogen( Buchanan, 1975).
Klasifikasi: (Madigan, 2005)
Kingdom    : Bacteria
Phylum       : Firmicutes
Class           : Bacilli
Order          : Bacillales
Family        : Bacillaceae
Genus         : Bacillus
Species       : B. subtilis
Pada beberapa penelitian ditemukan bahwa penambahan B.subtilis perairan dapat meningkatkan kualitas perairan dengan mengurangi konsentrasi CO2 perairan. Penggunaan B. subtilis pada tambak udang menunjukkan bahwa B. subtilis mampu meningkatkan kesintasan larva udang windu dan mencegah dari penyakit vibriosis akibat Vibrio harveyi. Selain itu B.subtilis secara alami bersimbiosis pada saluran pencernaan udang windu (P.Kungvankij, 1985).

Nama              : Adelaide M.U
Nim                 : 4443090564
                          4. A Perikanan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar