Laporan praktikum ke 2 Senin, 03 Oktober 2011
Mata kuliah Dosen
Kesehatan Ikan Dr. Mustahal Achmad Noer Kharim Putra, M.Si
IDENTIFIKASI PARASIT PADA IKAN AIR TAWAR I
Oleh:
Adelaide Maria Ulfah
4443090564
Kelompok 1
JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2011
II. METODOLOGI
2.1. Waktu dan Tempat
Praktikum kesehatan ikan mengenai identifikasi parasit pada ikan air tawar 1 dilaksanakan pada hari 03 Oktober 2011 pukul 13.00 – 15.00 WIB di Laboraturium pengolahan Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
2.2. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum kesehatan ikan mengenai identifikasi parasit pada ikan air tawar 1 terdiri dari mikroskop, gelas objek, pinset, pisau bedah. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan adalah ikan nila, ikan mas, ikan lele, ikan seribu, ikan koki, air selokan dan larutan fisiologi.
2.3. Prosedur Kerja
Prosedur kerja dalam praktikum kesehatan ikan sebelum dilakukan isolasi, terlebih dahulu dilakukan pengamatan gejala klinis ikan selama masih berada ditempat pemeliharaannya berupa terdapat atau tidaknya kelainan pada ikan, seperti posisi berenang, nafsu makan, tingkah laku ikan (aktif atau pasif), dan lain-lain. Kemudian dicatat hasil pengamatan yang dilakukan
Selanjutnya disiapkan sampel ikan yang diambil ditempat pemeliharaan. Kemudian lendirnya ikan diambil dengan digunakannya bagian tumpul pada pisau bedah, kemudian diletakan pada objek glass yang telah ditetesi larutan fisiologis 2 tetes. Kemudian diamati dengan menggunakan mikroskop, parasit yang tampak dibawah mikroskop selanjutnya di identifikasi
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil
Hasil identifikasi parasit pada ikan air tawar 1 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Hasil identifikasi parasit pada ikan air tawar 1
3.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum kesehatan ikan mengenai identifikasi parasit pada ikan air tawar 1 khususnya pada ikan mas Cyprinus carpio didapati jenis-jenis parasit yang menyerangnya adalah sebagai berikut :
1. Dactylogyrus sp.
Dactylogyrus sp. Termasuk hewan parasit cacing tingkat rendah (Trematoda). Hidup tanpa inang antara (intermediate host), sehingga seluruh hidupnya berfungsi sebagai parasit. Klasifikasi Dactylogyrus sp adalah Filum : Vermes, Sub filum : Platyhelminthes, Kelas : Trematoda, Ordo : Monogenea, Famili : Dactylogyridae, Sub famili : Dactylogyrinae, Genus : Dactylogyrus, Spesies : Dactylogyrus sp.
Gambar 1. Dactylogyrus sp.
Pada ikan mas Cyprinus carpio yang telah identifikasi pada praktikum kesehatan ikan ini didapati bahwa kondisi ikan tersebut mengalami keadaan dengan fisik yang agak kurus hal ini serupa dengan pendapat Irawan (2004) yang telah mengemukakan bahwa ikan yang terserang Dactylogyrus sp biasanya akan menjadi kurus, berenang menyentak-nyentak, tutup insang tidak dapat menutupi dengan sempurna karena insangnya rusak, dan kulit ikan kelihatan tak bening lagi.
2. Trichodina sp.
Parasit yang kedua yang ditemukan dari hasil identifikasi yang dilakukan pada ikan mas Cyprinus carpio yaitu Trichodina sp. penyakit parasit ini disebabkan oleh ektoparasit Trichodina. Dan ketika akan diidentifikasi keadaan ikan mas Cyprinus carpio mengalami penurunan daya tahan dengan ditandai tingkah laku cara renangnya yang mulai miring-miring dan banyak mengeluarkan lendir. Hal ini pun sependapat dengan pernyataan menurut Budi Sugianti (2005), Beberapa penelitian membuktikan bahwa ektoparasit Trichodina mempunyai peranan yang sangat penting terhadap penurunan daya kebal tubuh ikan dan terjadinya infeksi sekunder.
Gambar 2. Trichodina sp.
Adapun klasifikasi dari parasit Trichodina sp. adalah Filum : Protozoa, Sub filum : Ciliophora, Kelas : Ciliata, Ordo : Petrichida, Sub ordo : Mobilina, Famili : Trichodinidae, Sub famili : Trichodininae, Genus : Trichodina, Spesies : Trichodina sp. Trichodina sp. Mempunyai tubuh berbentuk datar seperti piring dengan dikelilingi rambut getar (marginal dan lateral cilia). Pada tubuh bagian bawah terdapat lingkaran pelekat (adhesive disk) untuk melekatkan dirinya ketubuh ikan atau benda lainnya.
3. Argulus sp.
Pada saat melakukan pengambilan lendir pada permukaan tubuh ikan mas Cyprinus carpio jenis parasit yang ditemukan yaitu Argulus sp. Perlakuan yang telah dilakukan membuktikan bahwa parasit ini biasanya sering menempel pada kulit atau sirip ikan. Hasilnya sesuai dengan penjelasan yang telah dikemukakan oleh pendapat irwan (Irawan, 2004).
Gambar 3. Argulus sp.
Argulus sp. merupakan ektoparasit yang kasat mata atau dapat dilihat tanpa melalui mikroskop namun ukurannya kecil. Parasit Argulus sp menyebabkan penyakit Argulosis, sifat parasit cenderung temporer yaitu mencari inang secara acak dan dapat berpindah dengan bebas pada tubuh ikan lain atau bahkan bisa juga meninggalkannya. Bentuk tubuh Argulus sp. berbentuk oval atau bulat pipih tubuhnya dibagi menjadi tiga bagian yaitu Cephalothorax, thorax, dan abdomen. Ciri utama yang menonjol pada Argulus sp. adalah adanya sucker yang besar pada ventral. Dan klasifikasi Argulus sp. Yaitu : Filum : Arthopoda, Sub filum : Crutacea, Kelas : Maxillopoda, Sub klas : Branchiura, Ordo : Arguloida, Famili : Argulidae, Genus : Argulus, Spesies : Argulus sp.
Ikan mas Cyprinus carpio diidentifikasi parasitnya dan hasil yang didapat parasitnya adalah Myxobolus sp. Pada bagian tubuh ikan mas Cyprinus carpio ini terlihat timbul-bintil-bintil merah yang merupakan kumpulan dari ribuan spora. Dan perntyataan tersebut sepaham dengan pernyatan yang dikeluarkan oleh Gusrina, (2008). Bintil ini sering menyebabkan tutup ingsang terbuka. Bila bintil pecah, spora akan menyebar seperti plankton. Organisme ini merupakan penyebab penyakit Myxosporeasis Ukuran parasit ini sekitar 10 – 20 mikron sehingga sering tertelan oleh ikan.
5. Saprolegnia sp.
Identifikasi pada ikan mas Cyprinus carpio selanjutnya yaitu ditemukannya parasit yang kelima Saprolegnia sp. Mikroorganisme ini menyerang tubuh ikan yang mengalami luka akibat aktivitas bakteri atau parasit lain. Tanda ikan yang terserang penyakit ini muncul sekumpulan benang (hype) yang tampak seperti kapas dan terdapat di sekitar sirip dan keadaan tersebut sesuai pada saat dilakukannya identifikasi dengan mengambil lendir dari sirip ikan tersebut.
Gambar 5. Saprolegnia sp.
6. Ichthyobodo necator (costia)
Penyakit ini dulu dikenal dengan nama costiasis. Parasit ini menginfeksi sirip punggung ikan mas Cyprinus carpio yang telah diambil lendirnya dan diidentifikasi dibawah mikroskop dan hasilnya terdapat parasit jenis ini. Hal tersebut sependapat dengan pernyataan yang dikemukan oleh (Purwakusuma, 2007) bahwa kebanyakan parasit ini sering dijumpai dibagian sirip punggung ikan. Parasit ini berkembang dengan cara pembelahan biner dan memiliki 4 buah flagella. Melekat pada sel inang dengan bagian tubuhnya yang runcing dan memakan sel debris dan mukus inang. Infeksi terjadi ketika parasit yang berenang bebas mencapai inang.
Gambar 6. Ichthyobodo necator (costia)
Parasit ini termasuk crustacea (udang-udangan tingkat rendah). Ciri parasit ini adalah jangkar yang menusuk pada kulit ikan dengan bagian ekor (perut) yang bergantung, dua kantong telur berwarna hijau. Parasit ini sangat berbahaya karena menghisap cairan tubuh ikan untuk perkembangan telurnya. Selain itu bila parasit ini mati, akan meninggalkan berkas lubang pada kulit ikan sehingga akan terjadi infeksi sekunder oleh bakteri. Jenis parasit ini biasa disebut dengan cacing jangkar karena bentuk tubuhnya yaitu bagian kepalanya seperti jangkar yang akan dibenamkan pada tubuh ikan sehingga parasit ini akan terlihat menempel pada bagian tubuh ikan yang terserang parasit ini. Hal ini dibuktikan dengan adanya parasit yang menempel pada tubuh ikan mas Cyprinus carpio pada saat identifikasi selama praktikum kesehatan ikan. Dan serangan parasit ini dibuktikan pada tahun 2001, dibeberapa daerah, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur dilaporkan terjadi serangan parasit ini pada ikan mas Cyprinus carpio.
8. Ichthyopthirius multifilis
Klasifikasi : kelas Oligohymenophora, subklas : Hymenostomata, ordo : Hymenostomatida, subordo : Ophryoglenina, family : Ichthyopthiridae. Parasit ini berbentuk bulat dan disekeliling tubuhnya terdapat cilia. Memiliki makronukeleus berbentuk seperti tapal kuda dan sekurang-kurangnya satu mikronukleus yang berbentuk bulat. Bentuk dewasa parasit disebut trophont dan setelah cukup mendapatkan makanan akan terlepas dari inang dan selanjutnya akan menjadi tomon.
Gambar 8. Ichthyopthirius multifilis
Ikan yang terinfeksi parasit ini memiliki bintik putih pada permukaan ikan dan dapat dilihat denga mata. Dan hal tersebut terjadi pada ikan mas Cyprinus carpio yang telah diidentifikasi pada praktikum kali ini. Kejadian tersebut serupa dengan (Heru susanto, 2006) yang juga pernah mengidentifikasi parasit pada ikan mas Cyprinus carpio.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
Saran yang dapat diberikan dalam praktikum kesehatan ikan mengenai identifikasi parasit pada ikan air tawar semoga diharapkan kedepannya dalam penyediaan bahan untuk praktikum dipersiapkan secara baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Afrianto dan Liviawaty. 1992. Pengendalian hama dan penyakit ikan. Penerbit kanisius. Yogyakarta.
A.Indriati.2006.Identifikasi dan diagnosa Trichodina sp dan dactylogyrus sp pada ikan mas di Stasiun Karantina Ikan Kelas II Luwuk.Fakultas perikanan Unismuh Luwuk.
Anshary, H. 2004. Modul praktikum Parasitology ikan. Program Studi Budidaya Perairan. Jurusan Perikanan. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Lamolo,Muliana. Metode Pemeriksaan Parasit Ikan pada Laboratorium Uji Stasiun Karantina Ikan Kelas II Luwuk Banggai. Fakultas Perikanan Unismuh Luwuk.
Manoppo, H. 1995. Parasit dan Penyakit Ikan. Fakultas Perikanan, Unsrat-Manado.
Rukmana.R.2005. Ikan Mas Pembenihan dan Pembesaran. penerbit Aneka Ilmu.Semarang.
Rukmana,R.2004. Ikan Mas Pembenihan dan Pembesaran. Aneka Ilmu. Semarang
Pillay T. V. R. & Kutty, M. N. Aquaculture Principle and Practices second edition. Blackwell Publishing Asia: Victoria Australia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar