Tugas Ekowisata
Isu-isu ekonomi terhadap pariwisata
Jawab :
Pariwisata adalah suatu kegiatan melakukan perjalanan dari rumah terutama untuk maksud usaha atau bersantai. Pariwisata adalah suatu bisnis dalam penyediaan barang dan jasa bagi wisatawan dan menyangkut setiap pengeluaran oleh atau untuk wisatawan/pengunjung dalam perjalanannya.
Kepariwisataan adalah suatu lingkup usaha yang terdiri atas ratusan komponen usaha, sebagiannya besar sekali, tetapi sebagian besar usaha kecil, termasuk di dalamnya angkutan udara, kapal-kapal pesiar (cruise), kereta api, agen-agen penyewaan mobil, pengusaha tour dan biro perjalanan, penginapan, restoran dan pusat-pusat konvensi. Dan kepariwisataan (Tourist) dapat pula diartikan sebagai suatu kegiatan usaha melayani serta memenuhi keinginan dan kebutuhan orang–orang sedang melakukan perjalanan.
Defenisi pariwisata yang mendasarkan pada pendekatan ekonomi :
1 Kepariwisataan adalah sejumlah operasi atau kegiatan terutama yang bersifat ekonomi yang secara langsung berkaitan dengan masuk, tinggal dan bergeraknya orang – orang asing di dalam suatu negara, kota atau wilayah”.
2 Pariwisata secara sosiologis merupakan interaksi bisnis yaitu interaksi di mana kegiatan ekonomi yang menjadi basis materialnya dan ukuran-ukuran yang digunakannya adalah ukuran-ukuran yang bersifat ekonomi.
3 Pariwisata mempunyai hubungan positif dengan pertumbuhan ekonomi, artinya ketika pariwisata mengalami kenaikan maka pertumbuhan ekonomi juga mengalami kenaikan dan sebaliknya apabila pariwisata mengalami penurunan maka pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan.
4 Di dalam pengembangan pariwisata harus merupakan pengembangan yang berencana secara menyeluruh , sehingga dapat diperoleh manfaat yang optimal bagi masyarakat, baik dari segi ekonomi, sosial dan cultural. Perencanaan tersebut harus mengintegrasikan pengembangan pariwisata kedalam suatu program pembangunan ekonomi, fisik, dan sosial dari suatu negara.
Isue-isue ekonomi terhadap pariwisata :
Beberapa kendala ekonomi yang dapat mempengaruhi pengembangan pariwisata antara lain :
a. Ketidakpastian pengendalian inflasi
Inflasi dapat mempengaruhi investasi pariwisata menjadi tinggi, karenanya harga jual daerah tujuan wisata menjadi mahal. Hal ini dapat mempengaruhi arus kunjungan wisatawan. Kenaikan bahan bakar minyak yang tidak terkendali (krisis energi) menyebabkan banyak perusahaan penerbangan menghentikan operasinya, karenanya banyak wisatawan yang tidak terangkut menuju daerah tujuan wisata.
b. pengembangan pariwisata akan merusak kelestarian lingkungan alam, sosial dan budaya.
Untuk hal tersebut setiap upaya pengembangan pariwisata hendaknya dimulai dengan membuat Analisa Dampak lingkungan terlebih dahulu. Kegiatan ini akan meningkatkan biaya pengembangan pariwisata tersebut.
c. Devaluasi mata uang (atau revaluasi)
Nilai tukar sebagai pendekatan akan harga serta GDP per kapita sebagai pendekatan akan pendapatan (income).
d. Perubahan atas pajak / fiskal keberangkatan
Pajak dalam pariwisata bisa dalam bentuk : Pajak dibebankan kepada konsumen yang bertindak sebagai wisatawan, Pajak dibebankan kepada pemakai jasa pariwisata. Beberapa negara mengatur pajak atas lalu lintas perjalanan terutama untuk perjalanan keluar.
Indonesia menerapkan pembayaran fiskal (hakekatnya sama dengan pajak/bagi warga negaranya yang bepergian keluar). Hampir semua negara memberlakukan pajak keberangkatan (departure tax) dalam bentuk airport tax / harbour tax.
e. Pengangguran yang berkembang terus
Pengangguran berdampak besar terhadap pembangunan pariwisata. Dampak pengangguran dapat dilihat melalui hubungan antara pengangguran dan indikator-indikator berikut ini:
· Pendapatan nasional dan pendapatan per kapita : Upah merupakan salah satu komponen dalam penghitungan pendapatan. Apabila tingkat pengangguran semakin tinggi, maka nilai komponen upah akan semakin kecil. Dengan demikian, nilai pendapatan nasional pun akan semakin kecil. Pendapatan per kapita adalah pendapatan nasional dibagi jundah penduduk. Oleh karna itu, nilai pendapatan nasional yang semakin kecil akibat pengangguran akan menurunkan nilai pendapatan per kapita.
· Penerimaan negara : Salah satu sumber penerimaan negara adalah pajak, khususnya pajak penghasilan. Apabila tingkat pengangguran meningkat, maka jumlah orang yang membayar pajak penghasilan berkurang.
· Beban psikologis : Semakin lama seseorang menganggur, semakin besar beban psikologis yang harus ditanggung. Secara psikologis, orang yang menganggur mempunyai perasaan tertekan, sehingga berpengaruh terhadap berbagai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.
· Biaya sosial : Dengan semakin besarnya jumlah penganggur, semakin besar pula biaya sosial yang harus dikeluarkan.
· Dampak pengangguran terhadap ekonomi masyarakat : Tingginya tingkat pengangguran dalam sebuah perekonomian akan mengakibatkan kelesuan ekonomi dan merosotnya tingkat kesejahteraan masyarakat sebagai akibat penurunan pendapatan masyarakat.
f. Perdagangan valuta asing terhadap pariwisata ekonomi
Kebijakan ekonomi pemerintah terhadap pariwisata
Manfaat pariwisata dari segi ekonomi adalah pariwisata menghasilakan devisa yang besar bagi Negara sehingga meningkatkan perekonomian negara. Tujuan pokok dari kebijakan ekonomi pemerintah terhadap pariwisata adalah untuk memaksimalkan kontribusi pariwisata terhadap ekonomi nasional. Tujuan kontribusi ini termasuk :
a. Optimalisasi kontribusi dalam neraca pembayaran
b. Menyiapkan perkembangan ekonomi regional dan neraca pembayaran regional.
c. Menyiapkan tenaga kerja
d. Peningkatan dan pendistribusian pendapatan.
e. Kontribusi terhadap kesejahteraan sosial
f. Memaksimalkan peluang pendapatan fiscal
Peranan pemerintah dalam mengembangkan pariwisata dalam garis besarnya adalah menyediakan infrastuktur (tidak hanya dalam bentuk fisik), memperluas berbagai bentuk fasilitas, kegiatan koordinasi antara aparatur pemerintah dengan pihak swasta, pengaturan dan promosi umum ke luar negeri. Tidak dapat dipungkiri bahwa hampir diseluruh daerah Indonesia terdapat potensi pariwisata, maka yang perlu diperhatikan adalah sarana transportasi, keadaan infrasruktur dan sarana-sarana pariwisata.
Pengawasan ekonomi pemerintah dalam pariwisata
Pemerintah turut campur dalam sektor pariwisata untuk tujuan perlindungan terhadap konsumen dengan membuat peraturan (memperbaiki peraturan lama / melakukan deregulasi) menyangkut :
a. Peraturan perlindungan terhadap konsumen
b. Peraturan tentang keteraturan pemasaran
Peraturan tersebut diatas mengemukakan jaminan atas :
· Pemasok barang / jasa
· Kuantitas barang / jas serta uang yang diperdagangkan
· Harga yang diciptakan
· Kondisi barang / jasa yang diperdagangkan
· Pembayaran (perlindungan atas pembayaran dimuka)
· Lisensi usaha berfungsi sebagai perlindungan konsumen
· Klasifikasi fasilitas akomodasi
· Pengaturan harga atas pasokan produk
Deregulasi dalam pariwisata (perjalanan) ini memberikan dampak yang bermanfaat bagi konsumen dalam hal :
· Penurunan tarif transportasi (udara) dengan penurunan biaya promosi, membuat konsumen lebih bergairah mengadakan perjalanan.
· Integrasi antar perusahaan perjalanan atau integrasi antar perusahaan perjalanan dengan perusahaan komponen paket wisata lainnya akan menimbulkan suatu produk yang bersaing dengan produk paket wisata biasa.
· Peraturan subsidi silang antar rute penerbangan dengan rute penerbangan yang tidak menguntungkan akan menyebabkan keberlangsungan operasi penerbangan bagi kedua rute tersebut.
Adelaide M.U
4443090564
5.A Perikanan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar