Laporan praktikum -3 Hari/Tanggal : Senin/31 Oktober 2011
Mata Kuliah Kesehatan Ikan Dosen : Dr. Mustahal
Achmad N.P., Spi., M.Si
IDENTIFIKASI PARASIT PADA INSANG IKAN AIR TAWAR
Oleh :
Adelaide Maria Ulfah
4443090564
Kelompok 1
JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2011
Penyakit akibat infeksi parasit menjadi ancaman utama keberhasilan akuakultur. Daelami (2002) mengatakan bahwa parasit ikan terdapat pada lingkungan perairan yang ada ikannya, tetapi belum tentu menyebabkan ikan menderita sakit.
Parasit adalah suatu organisme yang mengambil bahan untuk kebutuhan metabolismenya (makanan) dari tubuh inangnya dan merugikan bagi inang tersebut. Sehingga parasit tidak dapat hidup lama di luar tubuh inangnya (Alifuddin, 2004).
Menurut Supriyadi (2004) berdasarkan sifat hidupnya parasit dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu obligat dan fakultatif. Obligat yaitu parasit yang hanya bisa hidup jika berada pada inang. Fakultatif yaitu parasit yang mampu hidup di lingkungan air jika tidak ada inang disekitarnya.
Masalah pada insang ikan adalah penyebab utama kematian pada ikan. Hal ini merupakan keadaan yang sangat berbahaya baik untuk ikan maupun untuk petaninya. Insang ikan sangat mudah terkena penyakit yang disebabkan oleh parasit, bakteri dan jamur ketika kualitas air yang tidak baik. Struktur insang terdiri dari bagian yang berjajar dan panjang, bagian dalamnya terdapat selaput yang tipis.
Penyakit pada insang ciri-cirinya yaitu ikan terlihat sulit bernafas, tutup insang mengembang dan lembaran-lembaran insang pucat, pada lembaran-lembaran insang terlihat bintik merah yang disebabkan oleh pendarahan kecil (peradangan), Jika terdapat bintik-bintik putih pada insang, hal ini diebabkan oleh parasit kecil yang menempel pada tempat tersebut.
II. METODOLOGI
2.1. Waktu dan Tempat
Kegiatan praktikum kesehatan ikan mengenai identifikasi parasit pada insang ikan air tawar dilaksanakan pada hari senin 24 Oktober 2011 pukul 13.00 sampai pada pukul 15.00 WIB di Laboraturium pengolahan Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
2.2. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum kesehatan ikan mengenai identifikasi parasit pada insang ikan air tawar terdiri dari mikroskop, gelas objek, pinset, pisau bedah. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan adalah ikan nila, ikan mas, ikan lele, ikan seribu, ikan koki, air selokan dan larutan fisiologi.
2.3. Prosedur Kerja
Prosedur kerja dalam praktikum kesehatan ikan ialah dibuang overculum dari ikan mas dengan cara digunting kemudian ditetesi 1 sampai 2 tetes larutan fisiologi ke insang ikan dan ditunggu selama 1 menit. Setelah itu diambil insangnya tersebut dengan cara digunting, insang ditaruh digelas objek selanjutnya ditetesi larutn fisiologi kembali 1 sampai 2 tetes dan terakhir diamati dibawah mikroskop dengan pembesaran 40 mikron serta diidentifikasi.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil
Hasil identifikasi parasit pada insang ikan air tawar dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Hasil pengamatan parasit pada insang ikan mas (Cyprinus carpio)
No. | Kelompok | Sampel | Gambar Parasit | ∑ |
1 | Kelompok 1 | Ikan Mas | 5 | |
Cryptobiasis | ||||
Epistylis sp. | ||||
Myxobolus sp. | ||||
Capillaria sp. | ||||
Gyrodactilus sp. |
3.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum kesehatan ikan mengenai identifikasi parasit pada insang ikan air tawar parasit yang pada insang ikan mas Cyprinus carpio didapati jenis-jenis parasit yang menyerangnya adalah sebagai berikut :
1. Cryptobiasis.
Penyakit ini disebabkan oleh parasit cryptobia ssp. Parasit ini memiliki bentuk tubuh segi tiga dengan bagian posterior tumpul dan menajam pada bagian anterior, dan dilengkapi dengan 2 buah flagella yaitu 1 buah flagella pendek dianterior dan 1 buah flagella panjang melingkar dari bagian anterior ke bagian samping tubuh dan bagian posterior. Merupakan obligat parasit menempel pada kulit dan insang ikan mas Cyprinus carpio.
Menurut Irawan (2004) Ikan mas Cyprinus carpio tersebut apabila mengalami Serangan yang berat dapat mematikan epithelium pernapasan dan menyebabkan timbulnya thrombosis pada branchial kapiler yang menimbulkan beberapa fungsi penapasan terganggu. Penanggulangan penyakit ini dapat dilakukan dengan menggunakan CuSO4 dicampur dengan Fe2SO4 dengan rasio 2 : 5 disemprotkan ke permukaan kolam sampai konsentrasi 7 ppm yang dilakukan 1 setiap 2 minggu.
2. Epistylis sp.
Parasit yang terdapat pada insang ikan mas Cyprinus carpio yang kedua yaitu Epistylis sp. Merupakan parasit yang umum di temukan pada perairan baik air tawar. Parasit ini biasanya menempel pada objek-objek yang terendam dalam air, seperti tumbuhan atau hewan air, bagian tubuh Epistylis yang menempel pada substrat adalah bagian batangnya , sel-sel epistylis berbentuk lonceng terbalik dan disekeliling peristomanya bercilia, selnya mempunyai makronukleus yang berbentuk seperti bulan sabit dan mikronucleus berbentuk bulat. Klasifikasi dari Epistylis sp. Yaitu Domain Eukaryota, Kingdom Chromalveolata, Superphylum Alveolata, Phylum Ciliophora, Subphylum Intramacronucleata, Class Oligohymenophorea, Subclass Peritrichia, Ordo Peritrichida, Family Epistylidae, Genus Epistylis, Species Epistylis sp.
Menurut Hadiroseyani (1990), Epistylis sp. bersifat sesil yang menempel pada substrat seperti insang dan kulit ikan. hidup parasit ini berkoloni dan masing-masing individu dihubungkan dengan stalk yang dapat berkontraksi. Menurut Alifuddin (1993), parasit ini berukuran 50-250 mikro, membentuk koloni dan tersusun pada tangkai yang bercabang-cabang namun bersifat "non-contractile". berkembang biak dengan pembelahan. Sedangkan menurut Yuasa, dkk (2003), Epistylis sp. merupakan protozoa bersiliata berkoloni yang berbentuk silinder tipis atau lonceng dengan tangkai yang panjang dan nonkontraktil dengan panjang kira-kira 0,4-0,5 mikrometer. Gejala serangan parasit ini biasanya mengakibatkan ikan susah bernafas karena insangnya banyak tertutupi parasit ini kemudian pertumbuhan lambat dan kerusakan pada jaringan yang di serang/ ditempeli.
3. Myxobolus sp.
Identifikasi parasit pada ikan mas Cyprinus carpio selanjutnya yaitu parasit Myxobolus sp. Ciri-ciri dari parasit ini adalah mempunyai spora berbentuk lonjong, mempunyai dua kapsul polar pada anterior, yang berpasangan bentuk labu berukuran sama, terletak pada sudut sumbu longitudinal degan ujung posterior, dinding katub tidak jelas. Organisme ini merupakan penyebab penyakit Myxosporeasis Ukuran parasit ini sekitar 10 – 20 mikron sehingga sering tertelan oleh ikan. Parasit Myxobolus sp. ini menyerang bagian operculum ikan mas dan dapat melakukan perkembangbiakan untuk memperbanyak diri di dalam wadah pemeliharaan apabila kondisi lingkungan memungkinkan, sehingga untuk mengantisipasi jenis parasit ini dapat dilakukan dengan manajemen perbaikan kualitas air.
4. Capillaria sp.
Serangan Capillaria sp. ini menyerang pada bagian insang ikan mas Cyprinus carpio. Menurut Purwakusuma (2009) untuk mengendalikan parasit jenis ini dapat dilakukan pengobatan dengan menggunakan obat-obatan antihelmintic seperti Levamisol atau Piperazine. Sedangkan pencegahan terhadap penularan dilakukan dengan mengisolasi ikan yang tertular dari ikan lainnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari penularan melalui kotoran yang dikeluarkan. Kotoran ikan yang terinfeksi pada umumnya akan mengandung telur Capillaria dalam jumlah banyak sehingga akan mudah menular ke ikan lainnya.
5. Gyrodactilus sp.
Gyrodactilus sp. digolongkan ke dalam phylum Vermes, subphylum Platyhelmintes, kelas Trematoda, ordo Monogenea, famili Gyrodactylidae, subfamily Gyrodactylinae dan genus Gyrodactilus. Hewan parasit ini termasuk cacing tingkat rendah (Trematoda). ciri-ciri dari parasit ini adalah berbentuk pipih, berukuran kurang dari 1 mm, bagian anterior bercabang dua dan pada tiap lobus terdapat alat kepala, bagian posterior terdapat haptor dengan pengait berukuran besar sebanyak 2 buah dan ditepi haptor terdapat 16 duri kecil, bagian kepala tidak terdapat titik mata, hanya ada kelenjar, usus bercabang dua, ovarium berbentuk V dan terletak di bagian ventral atau posterior dari testis
Gyrodactilus sp. sering menyerang insang ikan mas Cyprinus carpio. Parasit ini bersifat vivipar dimana telur berkembang dan menetas di dalam uterusnya. Gyrodactylus secara umum akan memberikan efek yang sama dengan Dactylogyrus misalnya pertumbuhan ikan terhambat, nafsu makan menurun, ikan berkumpul di dekat air masuk, ikan melompat, darah ikan menunjukkan kenaikan jumlah polymorphonuclear agranulocytes dan monocytes.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
Saran yang dapat diberikan dalam praktikum kesehatan ikan mengenai identifikasi parasit pada ikan air tawar semoga kedepannya situasi dalam pelaksanaan praktikum dapat terkontrol dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Afrianto dan Liviawaty. 1992. Pengendalian hama dan penyakit ikan. Penerbit kanisius. Yogyakarta.
Anshary, H. 2004. Modul praktikum Parasitology ikan. Program Studi Budidaya Perairan. Jurusan Perikanan. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Lamolo,Muliana. Metode Pemeriksaan Parasit Ikan pada Laboratorium Uji Stasiun Karantina Ikan Kelas II Luwuk Banggai. Fakultas Perikanan Unismuh Luwuk.
Manoppo, H. 1995. Parasit dan Penyakit Ikan. Fakultas Perikanan, Unsrat-Manado.
Rukmana,R.2004. Ikan Mas Pembenihan dan Pembesaran. Aneka Ilmu. Semarang
Pillay T. V. R. & Kutty, M. N. Aquaculture Principle and Practices second edition. Blackwell Publishing Asia: Victoria Australia.
izin save ya
BalasHapus