BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perairan
Indonesia mempunyai konfigurasi yang sangat kompleks di antaranya adalah
paparan dangkal, terumbu karang, gunung bawah laut, hingga palung yang cukup
dalam. Dan selain itu juga ada pesisir pantai, yang memiliki berbagai jenis
sumber abiotik dan biotik yang cukup melimpah, di antaranya pada sumber biotik
adalah gurita (Octopus sp.). Dengan
pengolahan yang baik, jenis mahkluk hayati ini dapat menjadi produk olahan yang
sangat mahal dan bernilai gizi.
Gurita adalah hewan moluska dari kelas Cephalopoda (kaki hewan terletak dikepala), ordo Octopoda dengan terumbukarang di samudra sebagaihabitat utama. Gurita terdiri dari 289 spesies yang mencakup sepertiga dari total spesies kelas Cephalopoda.
Gurita dalam bahasa Inggris disebutOctopus (Yunani: Ὀκτάπους, delapan kaki)
yang sering hanya mengacu pada hewan dari genus Octopus. Gurita (Octopus sp.) merupakan hewan yang hidup
hampir di seluruh laut, dari laut tropis sampai kutub utara dan selatan.
Hewan ini sudah lama di
kenal oleh masyarakat Indonesia terutama yang bermukim di pantai, tetapi belum
begitu banyak masyarakat yang memanfaatkannya dengan baik dan berkesinambungan.
Adapun daerah yang memanfaatkan hewan air ini diantaranya adalah masyarakat di
Pulau Natuna, Jepang, Spanyol, Italia, Filipina, dan pesisir pantai Timur
India. Adapun di Indonesia ini jarang sekali yang memanfaatkan gurita, karen
abentuk dari gurita sendiri yang tidak menarik. Oleh karena itu pembahasan ini
semoga dapat menjadi acuan bagi prosedur pengolahan gurita yang baik dan
berkesinambungan khususnya untuk di budidaya.
Istilah budidaya merupakan sesuatu kegiatan
yang direncanakan dan dilaksanakan dengan melibatkan manusia (pengusaha) serta
seluruh karakter yang terkait dengannya (secara manusiawi sosial &
psikologis, maupun secara kegiatan bisnis/usaha -ekonomi). Kegiatan-kegiatan
yang umum termasuk di dalamnya adalah budidaya ikan, budidaya udang, budidaya
tiram, serat budidaya rumput laut (alga). Dengan batasan di atas, sebenarnya
cakupan budidaya perairan sangat luas namun penguasaan teknologi membatasi
komoditi tertentu yang dapat diterapkan. Sehingga parameter tujuan untuk
memperluas penegtahuan akan gurita yang mungkin cukup mudah dalam
pengolahannya, baik untuk di budidayakan.
1.2 Tujuan
Tujuan
dari pembahasan mengnai gurita ini adalah untuk lebih mengenal ruang lingkup
gurita lebi dalam, selai itu proses akuakultur untuk memproduksi gurita iniu
dapat berkembang, akhirnya akan mendapat keuntungan serta memenuhi kebutuhan hidup
manusia dalam hal pangan dan bukan pangan. Secara sfesifik, tujuan dari
akuakultur adalah : Produksi makanan, Perbaikan stok alam, Produksi gurita
untuk rekreasi, Produksi gurita untuk hewan hias.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Morfologi Gurita
Gurita memiliki 8 lengan
(bukan tentakel) dengan alat penghisap berupa bulatan-bulatan cekung
pada lengan yang digunakan untuk bergerak di dasar laut dan menangkap mangsa. Lengan
gurita merupakan struktur hidrostat muskuler yang hampir seluruhnya terdiri dari
lapisan otot tanpatulang atau tulang rangka luar. Tidak seperti hewan Cephalopoda lainnya,
sebagian besar gurita dari subordo Incirrata mempunyai tubuh yang terdiri dari otot dan tanpa
tulang rangka dalam.
Gurita tidak memiliki cangkang sebagai pelindung di bagian luar seperti halnya.
Nautilus dan tidak memiliki cangkang dalam atau tulang seperti sotong dan cumi-cumi. Paruh adalah bagian terkeras dari tubuh gurita yang
digunakan sebagai rahang untuk membunuh mangsa dan menggigitnya menjadi
bagian-bagian kecil.
Tubuh yang sangat fleksibel
memungkinkan gurita untuk menyelipkan diri pada celah batuan yang sangat sempit
di dasar laut, terutama sewaktu melarikan diri dari ikan pemangsa seperti belut
laut Moray. Gurita yang kurang dikenal orang dari subordo Cirrata memiliki dua buah sirip dan cangkang dalam
sehingga kemampuan untuk menyelip ke dalam ruangan sempit menjadi berkurang.
Gurita mempunyai masa hidup yang
relatif singkat dan beberapa spesies hanya hidup selama 6 bulan. Spesies yang
lebih besar seperti Gurita
raksasa Pasifik Utara yang beratnya
bisa mencapai 40 kilogram bisa hidup sampai 5 tahun di bawah kondisi lingkungan
yang sesuai. Reproduksi merupakan salah satu sebab kematian, gurita jantan
hanya bisa hidup beberapa bulan setelah kawin dan gurita betina mati mati tidak
lama setelah bertelur. Kematian disebabkan kelalaian gurita untuk makan selama
sekitar satu bulan sewaktu menjaga telur-telur yang belum menetas.Selubung
bagian perut tubuh gurita disebut mantel yang terbuat dari otot dan terlihat
seperti kantung. Gurita memiliki tiga buah jantung yang terdiri dari dua buah jantung untuk
memompa darahke dua buah insang dan sebuah jantung untuk memompa darah ke
seluruh bagian tubuh.
Darah gurita
mengandung protein. Hemosianin yang kaya dengan tembaga untuk megangkut oksigen. Dibandingkan dengan Hemoglobin yang kaya dengan zat besi, Hemosianin kurang efisien dalam mengangkut oksigen.
Hemosianin larut dalam plasma dan tidak diikat oleh sel darah merah sehingga
darah gurita berwarna biru pucat. Gurita bernapas dengan menyedot air ke
dalam rongga mantel melalui kedua buah insang dan disemburkan keluar melalui
tabung siphon. Gurita memiliki insang dengan pembagian yang sangat halus, berasal dari
pertumbuhan tubuh bagian luar atau bagian dalam yang mengalami vaskulerisasi.
2.2 Ruang Lingkup Gurita
Gurita sangat cerdas dan kemungkinan merupakan hewan paling cerdas di
antara semua hewan invertebrata. Kecerdasan gurita sering menjadi bahan perdebatan di
kalangan ahli biologi. Hasil percobaan mencari jalan di dalam maze dan
memecahkan masalah menunjukkan bahwa gurita mempunyai ingatan jangka pendek dan
ingatan jangka panjang, walaupun masa hidup gurita yang singkat membuat
pengetahuan yang bisa dipelajari gurita menjadi terbatas.
Gurita mempunyai sistem saraf
yang sangat kompleks dengan sebagian saja yang terlokalisir di bagian otak. Dua pertiga dari sel saraf terdapat padatali saraf yang ada di kedelapan lengan gurita. Lengan
gurita bisa melakukan berbagai jenis gerakan refleks yang rumit, dipicu oleh 3 tahapan sistem saraf
yang berbeda-beda. Beberapa jenis gurita seperti gurita mimic bisa menggerakkan lengan-lengannya untuk meniru
gerakan hewan laut yang lain.
Pada percobaan di laboratorium,
gurita dapat mudah diajar untuk membedakan berbagai bentuk dan pola. Gurita
juga bisa membuka tutup toplesdengan belajar dari melihat saja, walaupun penemuan
ini sering dipertentangkan berdasarkan berbagai alasan.
Gurita pernah ditemukan sedang
melakukan gerakan yang menurut sebagian orang seperti sedang bermain-main.
Secara berkali-kali, gurita melepaskan botol dan mainan di tengah-tengah arus
air melingkar di dalam akuarium dan lalu berusaha menangkapnya. Gurita sering
memecahkan akuarium yang ditinggalinya dan kadang-kadang bertandang ke akuarium
lain untuk mencari makanan. Gurita juga diketahui sering memanjat kapal
penangkap ikan dan membuka ruangan penyimpan ikan untuk memakani kepiting.
Di beberapa negara, gurita
termasuk hewan percobaan yang tidak boleh dibedah tanpa anestesi. Di Britania Raya, Cephalopoda seperti
gurita termasuk hewan yang dilindungi Animals
(Scientific Procedures) Act 1986 dan
undang-undang anti kekejaman terhadap binatang. Walaupun tidak bertulang
belakang, gurita sebagai hewan percobaan mendapat perlindungan yang sama
seperti halnya hewan bertulang belakang yang lain.
Ada kepercayaan bahwa gurita yang
sedang dalam keadaan stress akan memakan lengan-lengannya sendiri. Penelitian
yang masih terbatas dalam bidang ini menunjukkan bahwa kelakuan abnormal gurita
mungkin disebabkan virus pemakan sel (autophagy) yang menyerang sistem
saraf gurita. Kelakuan memakan lengan sendiri mungkin dapat dianggap
sebagai penyakit saraf(neurological disorder).[rujukan?]
2.2.2 Pertahanan diri
Gurita spesies Octopus
ocellatussedang bersembunyi di dalam kulit kerang
Gurita biasanya memiliki tiga mekanisme
pertahanan diri: kantong tinta, kamuflase dan memutuskan lengan.Gurita berwarna abu-abu
pucat atau putih, tapi warna kulit bisa diubah sesuai warna dan pola lingkungan
sekitar dengan maksud melakukan kamuflase (penyamaran). Pada kulit gurita
terdapat kromatofora berupa lapisan kantung-kantung pewarna yang lentur dan
bisa mengubah warna, opasitas dan refleksitas jaringan epidermis. Otot-otot di
sekeliling kromatofora bisa membuat kantung-kantung pewarna menjadi kelihatan
atau hilang. Kromatofora berisi pigmen berwarna kuning, oranye, merah, coklat, atau
hitam. Sebagian besar spesies gurita memiliki 3 warna dari seluruh pilihan
warna kromatofora yang ada, walaupun ada juga spesies yang memiliki 2 atau 4
warna. Sel-sel lain yang bisa berubah warna adalah sel iridophore dan sel
leucophore (warna putih). Kemampuan berganti warna digunakan gurita untuk
berkomunikasi atau memperingatkan gurita lain. Gurita cincin biruberubah warna menjadi kuning cerah dengan
bulatan-bulatan berwarna biru jika merasa terancam sekaligus memperingatkan
musuh bahwa dirinya sangat beracun.
Beberapa spesies gurita dapat
memutuskan lengannya sendiri (ototomi) mirip cicak dan beberapa spesies kadal yang memutuskan ekor sewaktu melarikan diri.
Lengan gurita yang sedang merangkak juga berfungsi sebagai pengalih perhatian
bagi calon pemangsa dan berguna pada saat kawin.
Beberapa spesies gurita
seperti gurita mimic memiliki sistem pertahanan ke-4 berupa kemampuan
meniru bentuk hewan laut berbahaya seperti lionfishdan belut berkat tubuh yang lentur dipadukan dengan
kemampuan berganti warna. Gurita mimic juga pernah didapati mengganti tekstur
mantel agar kamuflase menjadi lebih sempurna. Mantel gurita mimic bisa terlihat
runcing-runcing seperti rumput laut atau benjol-benjol seperti tekstur batu
karang.
2.2.3 Klasifikasi
KELAS CEPHALOPODA
- Subkelas Nautiloidea: nautilus
- Subkelas Coleoidea
- Superordo Decapodiformes: squid, cuttlefish
- Superordo Octopodiformes
- Ordo Vampyromorphida: Vampire Squid
- Ordo Octopoda
- Subordo Cirrata: finned deep-sea octopus
- Familia Opisthoteuthidae: umbrella octopus
- Familia Cirroteuthidae
- Familia Stauroteuthidae
- Subordo Incirrata
- Familia Amphitretidae: telescope octopus
- Familia Bolitaenidae: gelatinous octopus
- Familia Octopodidae: benthic octopus
- Familia Vitreledonellidae: Glass Octopus
- Superfamilia Argonautoida
- Familia Alloposidae: Seven-arm Octopus
- Familia Argonautidae: argonauts
- Familia Ocythoidae: Tuberculate Pelagic Octopus
- Familia Tremoctopodidae: blanket octopus
2.3 Reproduksi
Gurita
jantan bereproduksi dengan meletakkan kantong spermatofora ke dalam rongga mantel gurita betina menggunakan
lengan istimewa yang disebut hectocotylus. Lengan kanan ketiga
biasanya menjadi hectocotylus. Pada beberapa spesies, gurita betina
bisa menjaga sperma agar tetap hidup sampai telur menjadi matang. Setelah
dibuahi, gurita betina bisa bertelur hingga sekitar 200.000 butir. Jumlah telur
gurita bisa berbeda-beda bergantung pada masing-masing individu, familia, genus
atau spesies. Gurita betina menggantung kumpulan telur berbentuk kapsul yang
membentuk untaian di langit-langit sarang. Setelah telur menetas, larva gurita
untuk sementara waktu melayang bersama kawanan plankton sambil memangsa pakan berupa copepod, larvakepiting dan larva bintang laut sampai cukup besar dan berat untuk berada di
dasar laut. Beberapa spesies gurita dengan habitat di laut dalam tidak perlu
melewati siklus melayang bersama kawanan plankton. Periode sebagai larva
merupakan saat penuh bahaya karena larva gurita mudah dimangsa pemakan plankton
sewaktu menjadi bagian dari kawanan plankton.
Gurita jantan menyentuh yang betina dengan ujung
hektokotilnya dan memasukannya ke dalam rongga terselubung yang betina. Selama
kopulasi berlangsung hektokotilnya akan menarik spermatofor dari tabung kitin
dan memindahkannya ke dalam rongga selubung betina. Kemudian hektokoti lepas
dan masuk ke dalam selubung betina dan masuk ke dalam lubang genital (gonofora)
karena di dorong oleh gerakan kontraksi seperti gerakan ombak, swhingga gurita
mengalami pembuahan di dalam tubuh dengan ± waktu 1 jam. Pada gambar di bawah
ini telur-telur di buahi di keluarkan satu persatu dengan lapisan kapsul
gelatin, yang kemudian akan di letakan di bebatua, karang-karang, atau benda
abiotik lainnya di sekitar pantai, biasanya keluar secar berkelompok atau
(tandon) jumlah telur bekisar 100 dengan ukuran antara0,8 – 20 mm. Umumnya
setelah 6 minggu/lebih telur-telur tersebut akan menetas. Sebelum menetas
telur- telur itu akan di erami sesuai kondisi induk.
2.4 Alat indera
Mata gurita sepesies Octopus vulgaris
Gurita memiliki penglihatan yang
baik. Pupil gurita berbentuk seperti lubang celengan
sehingga dikuatirkan menderita kelainan refraksi berupa astigmat, tapi ternyata tidak jadi masalah bagi gurita yang
berburu dengan penerangan yang kurang. Mata gurita "bisa" membedakan
polarisasi cahaya tapi sepertinya buta warna. Dua organ khusus yang
disebut statocyst yang terhubung dengan otak berfungsi sebagai
alat pendeteksi posisi horizontal. Orientasi mata gurita dijaga oleh gerak
otonomik (refleks) sehingga bukaan pupil selalu horizontal.
Gurita memiliki indera perasa
yang luar biasa tajam. Alat hisap pada lengan gurita dilengkap dengan kemoreseptor sehingga gurita bisa merasakan benda yang
disentuh. Lengan-lengan gurita memiliki sensor tekanan untuk mendeteksi lengan
mana saja yang sedang dijulurkan, tapi memiliki kemampuan proprioseptif (perasaan posisi dan pergerakan badan) yang
sangat rendah. Sensor tekanan tidak cukup memberi informasi ke otak perihal
posisi badan dan lengan gurita. Sebagai akibatnya, gurita tidak memiliki
kemampuan mengenal benda secara tiga dimensi (stereognosis) dari benda yang disentuhnya. Gurita bisa merasakan
variasi tekstur pada benda yang disentuh tapi tidak bisa memadukan informasi
untuk menerka bentuk benda yang sedang disentuh.
Gurita sedang merangkak
Susunan saraf otonom yang
dimiliki setiap lengan menyebabkan gurita sulit mengetahui akibat dari gerakan
yang dilakukan. Otak gurita mengeluarkan perintah tingkat tinggi untuk
menggerakkan lengan, tapi instruksi yang lebih terinci untuk menggerakkan
lengan diberikan oleh tali syaraf. Gurita tidak memiliki susunan syaraf yang
memberi umpan balik ke otak tentang keberhasilan perintah otak untuk
menggerakan lengan, sehingga mengamati gerakan lengan secara visual merupakan
satu-satunya cara bagi gurita untuk mengetahui lengan yang diinginkan sudah
bergerak atau belum.
2.4.1 Cara bergerak
Gurita berenang
dengan kepala di depan diikuti dengan lengan-lengannya
Gurita bergerak dengan cara
merangkak atau berenang. Gurita cukup merangkak ditambah sedikit berenang jika
ingin bergerak secara perlahan dan hanya berenang jika ingin bergerak
cepat-cepat. Gurita bisa bergerak cepat sekali sewaktu sedang lapar atau
sewaktu dalam bahaya. Kadar oksigen dalam darah diperkirakan hanya sekitar 4%
sehingga gurita mempunyai stamina rendah yang akibatnya merugikan kehidupan
gurita di alam bebas.
Gurita merangkak dengan setiap
lengan yang dimiliki, dan sering menggerakkan beberapa lengan secara sekaligus
sewaktu bergerak pada permukaan yang padat sambil sekaligus menyangga bagian
badan. Pada tahun 2005 ada laporan yang menulis bahwa sebagian gurita bisa
berjalan dengan dua lengan pada permukaan yang padat sambil meniru bentuk
buah kelapa atau kumpulan rumput laut.[9]
Gurita berenang dengan semburan
air seperti mesin jet yang berasal dari hasil kontraksi bagian mantel,
sedangkan arah semburan air diatur dengan menggunakan tabung siphon.
2.6 Manfaat
Gurita sering ditangkap untuk
digunakan sebagai bahan makanan, dipelihara di akuarium sebagai spesimen yang dipertontonkan, atau
dipelihara sebagai hewan peliharaan.
2.6.1 Bahan makanan
Berbagai spesies gurita merupakan
makanan bagi penduduk sejumlah negara di dunia. Lengan dan berbagai bagian
tubuh gurita bisa menjadi berbagai macam variasi makanan.
Gurita merupakan makanan laut
bagi penduduk di negara-negara Mediterania, Meksiko, dan bahan utama berbagai makanan
Jepang, seperti sushi,tempura, takoyaki dan akashiyaki.
2.6.2 Hewan peliharaan
Gurita sedang mencoba
meloloskan diri lewat sela-sela akuarium yang sempit
Gurita bisa dijadikan hewan
peliharaan walaupun sulit untuk menjaganya agar tidak kabur. Gurita merupakan
hewan cerdas dan memiliki kemampuan memecahkan masalah sehingga sering
dilaporkan melarikan diri dari akuarium yang tertutup rapat. Beberapa gurita dalam
satu spesies yang sama mempunyai banyak variasi ukuran dan umur. Gurita
berukuran kecil bisa saja berukuran kecil karena memang baru lahir tapi bisa
juga sudah dewasa, sehingga sulit menentukan harapan hidup gurita peliharaan.
Spesies Octopus bimaculoides (California
Two-spot Octopus) biasa dijadikan hewan peliharaan, karena sewaktu masih
anak-anak berukuran sebesar bola tenis sehingga lama hidup sebagai hewan peliharaan
bisa diperkirakan.Gurita adalah binatang yang sangat kuat bila dibandingkan
dengan ukuran tubuhnya. Gurita yang dipelihara sebagai hewan peliharaan bisa
membuka tutup akuarium dan bertahan hidup cukup lama di luar air sebelum masuk
ke akuarium di dekatnya dan menyantap ikan-ikan yang ada di dalamnya. Gurita
juga bisa menangkap dan memangsa beberapa spesies ikan hiu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gurita memiliki 8 lengan (bukan tentakel) dengan alat penghisap berupa bulatan-bulatan cekung
pada lengan yang digunakan untuk bergerak di dasar laut dan menangkap mangsa.
Selain itu gurita merupakan hewan cerdas dengan penglihatan yang tajam. Karena
pembuahan di lakukan di dalam sehingga induk akan mengerami telur – telurnya
sebelum menetas.
3.2. Saran
Semoga untuk mata kuliah pembenihan ikan selanjutnya kegiatan
pembenihan ikan dapat dipraktekkan langsung baik ikan hias maupun ikan konsumsi
atau biodata perikanan
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal
Osean, Volume XXII, Nomor 3, 1997 : 25 – 33: CATATAN MENGENAI SI TANGAN DELAPA
(GURITA/Octopus sp.);Agus Budiyanto
wow artikel yg bagus sekali ,mampir yuk kak terimakasih
BalasHapushttp://guritasss.dinstudio.com/14/1/home/
.
wow artikel yg bagus sekali ,mampir yuk kak terimakasih
BalasHapushttp://guritasss.dinstudio.com/14/1/home/
.